Informasi
Kadiskes Papua motivasi petugas kesehatan Asmat tingkatkan pelayanan
Jayapura (Antara Papua) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai memotivasi petugas kesehatan di Kabupaten Asmat, untuk meningkatkan pelayanan yang mengacu pada cakupan penilaian yang sudah diterapkan pada 2014.
"Motivasi itu sudah disampaikan sejak melakukan kunjungan kerja di Kampung Mumugu Dua, dan bertolak ke Asmat pada Kamis (17/9) malam," kata Aloysius di Jayapura, Minggu.
Dia menjelaskan, kala itu ia mengumpulkan para petugas kesehatan baik di rumah sakit maupun masing-masing puskesmas di Asmat dalam satu gedung kemudian ia bertatap muka dengan mereka, dan memberikan motivasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Disela-sela pertemuan itu, lanjut dia, ia membacakan cakupan penilaian dari Dinas Kesehatan Papua kepada Dinas Kesehatan Asmat sepanjang 2014.
"Saya membacakan nilai rapor cakupan pelayanan mereka, nilai yang merah jangan merah lagi, kemudian yang kuning kalau bisa naik hijau, masa Asmat kalah dari Nduga, kalah dari Puncak Jaya, tidak," ujarnya.
Penilaian tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi kepada masing-masing Dinas Kesehatan di kabupaten/kota dengan memberi warna yakni warna merah artinya pelayanan masih buruk, warna kuning pelayanan cukup baik dan warna hijau berarti pelayanan sangat baik.
"Saya bacakan penilaia ini supaya menjadi motivasi dan inspirasi untuk memperbaiki cakupan-cakupan pelayanan masing-masing penanggung jawab program kedepan," katanya.
"Kehadiran kami untuk membacakan nilai yang dicapai bukan mau mengorek kesalahan, tetapi kami mau tekankan hal- hal yang bisa kita perbaiki bersama, dan menjadi catatan untuk perbaikan kedepan, cakupan pelayanan kesehatan di Kabupaten Asmat kini pada posisi warna kuning, tidak merah, tidak hijau, dan tidak terlalu jelek, dan juga tidak terlalu bagus,sedan-sedan saja," ujarnya.
Aloysius menyebutkan, cakupan pelayanan dibidang Yankes di Asmat diberi warna kuning, tidak merah tidak hijau.
Kemudian penilaian Asmat untuk penanganan ibu diberi warna kuning, pelayanan kesehatan untuk anak merah, cakupan pelayanan untuk gizi bagus antara kuning dan hijau, kesehatan khusus juga antara kuning dengan hijau.
Pelayanan kesehatan untuk ibu untuk Kabupaten Asmat diberi warna hijau, diharapkan ditingkatkan lagi agar lebih baik lagi diharapkan cakupan pelayanan program ini dipertahankan.
Cakupan pelayanan kesehatan program anak untuk Asmat merah. Jumlah balita ditimbang, jumlah balita gizi buruk, untuk kabupaten Asmat 2014 hijau.
Kemudian untuk program kesehatan khusus kabupaten Asmat cakupan pelayanannya kuning, diharapkan agar dinaikan menjadi hijau. Untuk pengelolaan obat/farmasi tahun 2014 untuk kabupaten Asmat hijau.
Indikator program penangan masalah kesehatan seperti diare, malaria, imunisasi, kusta untuk penilaian yang diberikan hijau, tetapi ditegaskan perlu dilihat kembali karena khusus untuk penyakit kusta masih beberapa kampong yang belum di survei dan dicatat.
"Saya senang ketika datang ke Mumugu karena penanganan kusta disana sudah mulai bagus, petugas perawatnya, perilaku hidup sehatnya (PHBS) dan halaman rumah warga sudah ada pohon pisang yang ditanam dihalaman rumah, itu bagus diharapkan ditingkatkan dan dipertahankan," katanya.
Aloysius menambahkan, program imunisasi penilaian untuk Asmat hijau, termasuk bagus karena ada daerah yang sangat parah pelayanan imunisasinya, diharapkan ada perbaikan kedepan.
Untuk keberhasilan data informasi untuk sementara penilain bagi kabupaten Asmat kuning, hal ini sangat penting dengan demikian perlu diperbaiki.
Indikator penilaian untuk pelayanan ATM yakni TB, HIV dan malaria untuk kabupaten Asmat penilaian masih kuning, perlu dilihat kembali dan diperbaiki kedepan.
Diharapkan untuk penanganan malariannya kedepan seperti Kabupaten Mimika karena sudah mendekati eliminasi malaria karena semua stakeholder dilibatkan.
Terkait malaria diharapkan disesuaikan dengan kondisi daerah.
"Inovasi untuk Kabupaten Asmat masih terlihat kuning, penilaian inovasi ini oleh Kepala Dinas yang menilai sementara penilaian lain diberikan oleh para tenaga perawat dan petugas kesehatan lainnya," katanya.
Selanjuntnya, untuk program Sumber Daya Manusia (SDM) seperti ada pelatihan, ada petugas yang melanjutkan pendidikan, tenaga konrak, ada inisiatis untuk pengembangan kualitas baik jumlah keterssediaan maupun pengembangan kualitas untuk Kabupaten Asmat masih kuning, masih ada hal-hal yang perlu dilihat kembali lagi.
Mungkin saja bukan tidak kerja tetapi karena laporan terkait pekerjaan yang dilakukan tidak lancar kepada penanggung jawab di Dinas Kesehatan Provinsi, karena mungkin masih berpikiran Dinas Kesehatan Provinsi tidak terlalu penting karena bukan memberikan jabatan, kepala Dinas Kesehatan diangkat oleh bupati berdasarkan UU Pemerintahan Desa bukan Dinas Kesehatan Provinsi.
Aloysius mengajak para petugas kesehatan tidak berpikir demikian karena masih ada benang merah antara Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten/kota dan Kementerian Kesehatan, sehingga sikap acuh dan pertanggung jawabanya yang tidak rutin dilaporkan akan mempengaruhi perencanaan-perencanaan tahun berikutnya.
Dengan demikian, diharapkan agar semua petugas kesehatan bertobat oleh tata tertib, bertobat masal bagi yang masih memiliki karakter-karakter demikian.
"Saya harap laporan-laporan dilancarkan," ujarnya.
Diharapkan juga ada intropeksi diri kira-kira kekurangannya dimana, mungkin masing-masing penanggung jawab tidak proaktif meminta data kepada sumber data di Puskesmas, pertanggung jawaban dari Puskesmas itu merupakan data rekapan di Dinas Kesehatan, hal ini harus diluruskan dan diperbaiki.
Pendataan tidak berkaitan sama sekali dengan sumber daya manusia, yang terpenting adalah jika ada satu tenaga yang siap bekerja maka pendataan dan pelaporan data pelayanan kesehatan akan jalan sehingga laporan pelayanan kesehatan tetap terabdate.
Oleh karena itu, tambah dia, kepada semua perawat dan petugas kesehatan diharapkan membuat komitmen agar memperbaiki pelayanan kesehatan untuk tahun berikut supaya pelayanan cakupan yang kuning naik menjadi hijau, dan wajib tahun depan harus diperbaiki. (*)
Editor: Anwar Maga
COPYRIGHT © ANTARA 2015